Sunday, September 6, 2015

Another Random Late Night

Selalu ada cerita di balik sebuah tulisan. Aku sedang muak dengan proses input data yang tidak sempurna, rasanya dongkol dan kesal sekali ketika melihat sebuah kuesioner yang diisi dengan asal-asalan. Marahnya ke semuanya, ya pada responden, enumerator, dan diri-sendiri. Perasaan dulu waktu jadi enumerator, saya melakukan dengan sungguh-sungguh, karena saya tahu rasanya dan pusingnya bagaimana mengolah data yang tidak rasional. Jadi, apapun pekerjaannya, lakukanlah dengan sungguh-sungguh.

Mata ini sudah satu garis, perih. Tapi pikiran ini masih saja menyala dengan terang benderang namun cahayanya entah ke mana dan warna apa mencolok mata seperti kerlap-kerlip lampu disko. Kemudian, karena muaknya mengolah data, si pikiran di dini hari itu meloncat ke sana ke mari tanpa arah. Seketika ingat teman, seketika ingin liburan, kemudian ingin memasak, dan belingsatan ingin punya pasangan. Isengnya si ibu jari ini membantu mencarikannya, kemudian membuka sosial media. Tampak di lini masanya seseorang yang dini hari kemarin mengomentari posting yang lalu, menemukan  sesuatu. Di sisi lain, ingatan melambung pada manusia-manusia lain. Lantas kembali pada data.

Sangat kacau isi hati dan pikiran saat ini. Terkadang ingat dengan teman yang mengesalkan dan menyebalkan. Rasanya mau membuat dia menjadi jus dan dihidangkan pada kambing. Bagaimana bisa akur kalau yang satu ngeyel satunya lagi tidak mau kalah, satunya tidak mau kalah satunya lagi keras kepala, satunya keukeuh satunya lagi juga begitu, satunya angkuh satunya lagi tak mau memaafkan. Perang dingin tiada akhir. Salah satu di antaranya harus ada yang mengalah dan berpikir dingin sambil berfikir positif agar ada damai di antara keduanya. Ah ini cerita tentang apa?

No comments: