Wednesday, July 1, 2015

Ingat Manfaatkan Diri Lagi



Sakit dan jauh dari orang tua itu rasanya, ah pikir aja sendiri bagaimana keadaannya. Tapi bukan itu masalahnya, aku sakit karena terlena, terlena oleh kenikmatan yang ga pernah disadari, sebut saja itu fasilitas, hidup nyaman walaupun di kosan, bisa makan walaupun ala kadarnya, listrik banyak, air bebas, udara bersih, oksigen gratis, internet tanpa batas, ga ada tugas karena kuliah sudah usai, punya teman baik, lingkungan baik, tenteram, bahagia, sehat , dan punya waktu luang serta berjuta kenikmatan lainnya yang ga kita sadari bahwa itu patut kita syukuri. Mungkin aku lupa bersyukur dan lupa memikirkan bagaimana jika semua keadaan itu tiba-tiba dicabut layaknya mencabut rumput liar hingga ke akarnya. Bayangkan, jatuh miskin dan segalanya serta keadaan tidak nyaman lainnya. Aku sudah terlalu nyaman dan tidak sadar bahwa aku sudah sangat tenggelam pada “zona nyaman” bahkan ini sudah zona terlalu nyaman yang membahayakan karena membuat aku lupa bagaimana rasanya sengsara. Maka wajar jika orang bilang life start at the end of your comfort zone.
Sakitnya sih ga seberapa, Cuma flu dan sedikit demam tapi ya lumayan juga sih pala pusing, idung sama tenggorokan juga perih. Bukan maksud menyepelekan juga,  tapi maksudnya ya kalau sakit jangan terlalu lebay gitu, ga usah manja deh nis! Maksudnya itu sugesti buat diri sendiri, karena memang ga suka juga kalo liat orang manja. Padahal mungkin sebenernya juga manja Cuma ga sadar aja. Hahaha. Tapi, dengan sakit kita jadi tahu rasanya sehat seperti apa. Bahwa berada dalam keadaan sehat itu nikmatnya luar biasa, Cuma ya itu aku adalah manusia sejati di mana tempatnya khilaf dan lupa. Sekali lagi aku lupa mensyukuri nikmat sehat yang Allah berikan, dan inilah saatnya memohon ampun atas kealpaan ini. Nah, awas jangan lupa juga minta ampun. Harus ingat bersyukur bahwa kita sudah diingatkan untuk mohon ampun. Jangan bingung!
Sakitnya gara-gara apa sih? Ya itu tadi, karena terlena. Kali ini terlena oleh waktu luang yang dimiliki, tanpa disadari bahwa waktu tak akan pernah bisa kembali. Waktu luang adalah salah satu kenikmatan yang paling sering terlupakan, ingat lagi ketika kita kita sudah tak punya banyak waktu. Yes, now I really know that I’m in a hurry. Iya, jadi aku udah ga punya banyak waktu lagi untuk menjadi mahasiswa program sarjana, aku harus lulus sebelum 22 September. Harus dikejar, harus terkejar, bahkan sampai menyusul orang lain yang sudah start lebih awal. Jadi, sakitnya gara-gara apa? Gara-gara sebelumnya membuang waktu sia-sia, entah berbuat apa, hingga akhirnya ingat apa tugas sebenarnya. Tidak lain dan tidak bukan, SKRIPSI. Waktu yang aku punya udah ga lama lagi, akhirnya untuk mengejar ketertinggalan tadi, aku harus begadang bermalam-malam, dan akhirnya tumbaaaaaang. You know lah kalo ngerjainnya keburu-buru hasilnya jadi ga maksimal kan, ya gimana mau dibagus-bagusin juga waktunya udah tinggal sedikit, ibarat di anime tuh kuota roh gue udah sekarat dan mesti isi ulang, ckckck. Ok, skip! Mungkin kemarenan kebanyakan nonton anime sampe lupa skripsi.
Setelah sadar bahwa waktu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya jadi inget sesuatu, kemaren-kemaren ngapain aja, idup ko kaya gitu-gitu aja, ngalir kaya air, air aja ngalir dari hulu punya tujuan ke hilir. Selama ini udah jadi manusia yang bermanfaat belom, idup dijalani gitu aja tanpa tahu tujuan tanpa tahu manfaat buat diri sendiri apa. Sekarang baru tahu, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya “khairunnaas anfa’uhum linnaas”.
Dari dulu memang tahu mau tinggal di mana setelah dewasa, when I was fifth grader udah nentuin mau tinggal di Aussie setelah dewasa, karena dulu pas jaman kelas 5 SD itu baru tahu kalo penduduk di Jawa Barat adalah terpadat ke 5 se-Dunia. Bayangkan itu tahun 90-an, sekarang udah 2000-an lebih, walaupun pertumbuhan penduduk ga sampe 2 digit tapi tetep aja namanya manusia hidup pasti tumbuh dan berkembang biak, yeeeah beregenerasi. Seiring pertumbuhan juga, keinginan tinggal di Australia yang dulu gue tahu Negara terluas dengan Negara sebagai benua juga, sekarang bertambah pengen lanjut sekolah ke Belanda, which was one of  Countries yang dulu aku ga pernah pengen injek setelah amerika karena alasan penjajah dan amerika sebagai Negara adikuasa yang dulu dikepalai oleh Bush. Pengetahuan bertambah, wawasan lebih luas karena pergaulan yang juga meluas, akhirnya punya keinginan lanjut sekolah pasca sarjana ke Belanda, tepatnya Wageningen University yang belakangan diketahui sebagai kampus yang paling sustainable.
Gimana caranya bisa meraih cita-cita kuliah ke Belanda? Ya ada tahapannya, intinya buat diri kita sendiri bermanfaat dulu minimal buat diri sendiri. Maksudnya? Ya memang selama ini belajar masih ga tau untuk apa? Sekolah dan belajar itu bukan semata-mata untuk menggugurkan kewajiban belajar yang disuruh sama pemerintah dan tentunya orang tua, tapi sekolah itu ya sarana untuk belajar, belajar itu seumur hidup. Belajar untuk apa? Ya untuk bekal hidup. Banyak yang sangking rajinnya belajar plus karena memang dia cerdas, sampe meraih prestasi ini itu tapi ga tau untuk apa manfaatnya, ya salah satunya untuk belajar melihat dunia yang lebih luas, dan kembali ke negeri ini untuk membangun negeri ini.
Balik lagi ke waktu yang sempit. Di umur yang sebegini ini udah sangat minder sama yang muda-muda nan berprestasi dan banyak organisasi. Dulu ikut organisasi ga tau untuk apa, ya biar di sekolah ga Cuma belajar aja, biar ada kegiatan lain, tapi lebih dari itu baru kerasa sekarang manfaatnya, bahwa organisasi sangat membentuk diri, meluaskan pergaulan, aktualisasi diri, mengabdi sama masyarakat, dan menjadi manusia yang lebih bermanfaat. Bukan masalah jadi apa dan apa jabatannya di organisasi, tapi aktualisasi diri. Sudah sejauh apa dan sudah sebermanfaat apa diri ini untuk lingkungan sekitar, di situ tempatnya melatih berkomunikasi dan menempa diri untuk nanti terjun kepada dunia yang sebenarnya. Orang yang dikirim ke belajar ke luar negeri adalah mereka yang tahan goda, tahan banting , dan sudah ditempa serta siapa diterpa ketika di luar sana dan diciptakan untuk kembali untuk membangun negeri ini. Mereka yang membiayai mencari orang-orang yang mau menjadikan diri bermanfaat bagi orang lain. Jadi, untuk mewujudkan cita-cita, pada hakikatnya menjadi manusia yang bermanfaat, kita harus bermanfaat dulu bagi diri sendiri, lalu untuk orang lain, jadi sekarang SELESAIKAN SKRIPSI!
Step yang lain mengikuti, ingat nikmat waktu luang dan sehat, baik jasmani dan rohani, jangan lupa aktualisasi diri dan illahi rabbii.

No comments: